Perekonomian Bali saat ini merupakan kondisi terburuk sepanjang sejarah yang ada, karena tingkat hunian hotelnya mencapai nol.Dampak Covid-19 lebih parah dibandingkan Bom Bali dan Erupsi Gunung Agung.
Meskipun dulu Pulau Dewata pernah mengalami
tragedi BOM Bali I dan II beberapa tahun silam yang menyebabkan tingkat hunian
hotel berada di angka 20 persen.
Sementara itu pada peristiwa erupsi Gunung
Agung, tingkat hunian Bali selatan seperti Badung, Denpasar dan Gianyar masih
mencapai 60 persen, sebab radius berbahaya hanya pada jarak 12 KM.
Dari data yang di miliki, jumlah hunian kamar
hotel di Bali sekitar 146.000 kamar, khusus untuk Kabupaten Badung terdapat
102.000 kamar.
Sejak April, hampir 96 persen hotel sudah
tutup, karena tidak ada kunjungan wisatawan lagi, jumlahnya bahkan akan terus
meningkat hingga 100 persen, karena Wisman yang ada akan dipanggil pulang ke
Negaranya masing-masing.
Saat ini Pariwisata Bali kehilangan
pendapatan hingga miliaran rupiah per harinya. Sebab kunjungan Wisman mencapai
16.000- 17.000 orang setiap hari, dengan spending per orangnya sekitar Rp20
Juta.Bisa dihitung, berapa Bali kehilangan pendapatan setiap harinya. Corona
benar-benar memporak porandakan ekonomi kita.
Semua pihak tetap berharap dan berdoa
covid-19 bisa segera pulih. Meski tidak mudah, karna Pekerja Migran Indonesia
yang datang akan semakin menambah jumlah positif corona.
Dengan pemulangan PMI, baik dari Itali,
Amerika, Jepang, Australia dan beberapa negara di Eropa, akan semakin banyak
'imported cases' covid-19 yang ditemukan dan bukan merupakan transmisi lokal.
Di sisi lain, kepulangan PMI ini disebut
dapat menjadi peluang bagi hotel yang masih beroperasi di Bali. Karena
diperkirakan 20.000 orang PMI akan pulang.
Baca juga Situs kuno bersejarah di kecamatan Lasem Kota Rembang
Meskipun pemerintah sudah menyiapkan tempat
karantina bagi para PMI, namun jika mereka diminta isolasi mandiri mungkin
hotel bisa menyediakan tempatnya.
Untuk proses pemulihan pariwisata Bali butuh
waktu 3 sampai 4 bulan lagi untuk sampai ditahap tersebut. Karena negara
pemasok wisatawan saat ini juga masih bergelut dengan pandemi covid-19.
Jika bisa dalam waktu 3-4 bulan pandemi ini berakhir maka Agustus sudah bisa melakukan pemulihan pariwisata secara perlahan.Untuk itu semoga pariwisata segera normal kembali sehingga dapat memberikan pemulihan ekonomi.
Info wisata Menikmati keindahan alam TIGA JUHAR Deli Serdang